Minggu, 02 Maret 2014

The Right One, Takdir Bertindak, Jodoh Tak Bisa Dielak


JAKARTA – Alice (Tara Basro), sedang jenuh dengan pekerjaannya. Dia mempunyai cita-cita terjun langsung ke lapangan untuk mengurusi biota laut. Namun sayang, perusahaan lebih membutuhkannya berada di dalam kantor. Begitupun dengan Jack (Gandhi Fernando), yang sedang pusing dengan tuntutan pekerjaannya.

Keduanya bertemu tidak sengaja di sebuah bar di Bali. Pagi yang cerah semakin indah bagi mereka saat melakukan perkenalan. Kedua orang ini saling bercerita tentang apa yang dirasakan di dunia pekerjaan masing-masing. Dalam percakapan itu pula terungkap fakta mereka berasal dari kampus yang sama.

Obrolan semakin mendalam tentang cerita di kampus saat masih mahasiswa. Ternyata, ini bukan kali pertamanya mereka bertatap muka.

Cerita sedikit mundur kebelakang, beberapa tahun lalu, Jack mengadakan sebuah pesta kecil-kecilan, namun karena ulah Lee (Dave Alexander) pesta itu berubah menjadi pesta yang besar. Beberapa teman Jack hadir, dan Alice ikut dalam pesta itu.

Jack takut orangtuanya tahu karena rumahnya berubah menjadi kapal pecah. Akhirnya, Jack memutuskan melupakan masalah itu dengan ikut berpesta. Karena sudah mabuk berat, Jack memberanikan diri berkenalan dengan Alice, yang saat itu bosan dengan keadaan pesta.

Perkenalan singkat itu sama-sama dilupakan kedua orang tersebut. Dan baru teringat kembali saat Jack dan Alice berbincang pagi hari di bar ini.

Lagi-lagi setiap momen penting dalam kehidupan Jack dan Alice, keduanya selalu ada di waktu tempat yang sama. Namun, karena tidak memerhatikan, keduanya tidak sadar mereka berada selalu di waktu yang sama.

Setelah puas berbincang di bar, Jack berniat mengantarkan Alice pulang. Dalam perjalanan pulang, mereka saling berbincang tentang masa lalunya, penonton diajak melihat masa lalu kedua orang itu.

Film drama beralur maju mundur ini mengisahkan bagaimana posisi Jack, dan Alice selalu berada di waktu dan tempat yang sama. Sang sutradara, Stephen Odang, mengakui film ini mengambil referensi dari film Before Sunrise (1995), dan Before Sunset (2004).

Selain gagal dalam pekerjaan, keduanya juga sama-sama gagal dalam percintaan. Beberapa hari sebelum pertemuan di bar itu, Alice dan Jack sama-sama telah putus dari pasangannya.

Perjalanan panjang di atas Vespa Merah yang isi cerita masa lalu keduanya membawa keberanian mereka untuk jatuh cinta. Apakah Jack yang kaku, dan pemalu berani 'menembak' Alice yang baru dikenalnya sehari, meski perjumpaan sering terjadi sebelumnya.

Apakah Alice yang tengah galau, dan gagal menikah, bisa mempercayai lelaki yang baru saja dikenalnya?

Semua akan terjawab jika penonton memerhatikan dengan seksama kisah The Right One.  Bagaimana kekuatan Takdir tak bisa dielak meski keduanya saling tak percaya, karena baru bertemu.

Film garapan Renee Picuters ini menggunakan Bahasa Inggris dalam setiap dialognya. Dengan harapan film ini akan meraih sukses jika dibawa ke pasar international. Meski cerita tentang takdir dan cinta, film ini terbilang cukup simpel, karena penonton akan mudah mencerna maksud dan pesan film ini.

Selain Tara Basro, dan Gandhi Fernando, film ini juga diisi pemain baru seperti Dave Alexander, Sheila Tohir, Bran Vargas, dan menggunakan pemain luar negeri asal Australia, Tara Wraith. Setelah menggelar Gala Premiere di XXI Epicentrum, Senin 24 Februari 2014, film ini siap dirilis dan dinikmati pentonton Indonesia mulai 27 Februari mendatang. (ram)

(uky)

sumber : http://celebrity.okezone.com/read/2014/02/25/35/946229/the-right-one-takdir-bertindak-jodoh-tak-bisa-dielak

0 komentar:

Posting Komentar